Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Saya seorang wanita
muda, usia dua puluh tahunan, muslimah taat agama, bersuami sejak satu
setengah tahun yang lalu, dan alhamdulillah, saya diberi anak sejak enam
bulan lalu dengan kelahiran berlangsung normal, Alhamdulillah. Sekitar
satu minggu setelah melahirkan, saya mengalami stress yang luar biasa.
Kondisi seperti ini belum pernah saya alami sebelumnya. Tidak ada lagi
kemampuan memberikan perhatian kepada apapun, juga terhadap anak. Saya
telah mendatangi psikiater dan saya melakukan pengobatan hingga
baru-baru ini. Pengobatan ini tidak mengembalikan saya kepada kondisi
semula, sebagaimana sebelum melahirkan. Saya telah merasa hilang/mati
karena lamanya masa pengobatan.
Saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar kalian diberi
taufiq dalam mengenal pengobatan syar’i untuk perasaan tertekan dan
kesedihan jiwa ini atau pengobatan yang terbaik, agar saya bisa kembali
kepada sifat saya, memperhatikan suami, anak dan mengurus rumah. Saya
pernah mendengar di masa lalu sebuah hadits yang berbunyi, “Air zam-zam
adalah untuk sesuatu (niat) yang diminumnya darinya” [1]. Sesungguhnya
saya mengharap kepada Allah penjelasan hadits ini. Apakah sesuai atas
kondisi kejiwaan saya ataukah ia hanya untuk kondisi anggota tubuh. Dan
apabila air zam-zam memberi faedah dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala
dalam menyembuhkan kondisi saya ini, bagaimanakah membawanya ke tempat
saya ?
Jawaban
Berpegang teguhlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berbaik sangkalah kepadaNya, serahkanlah perkaramu kepadaNya, janganlah anda putus asa dari rahmat, karunia dan kebaikanNya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menurunkan penyakit melainkan menurunkan juga obatnya. Anda harus mengambil segala sebab (untuk kesembuhan berobat,-pent). Teruslah berkonsultasi kepada para dokter spesialis dalam mengenal berbagai macam penyakit dan pengobatan.
Berpegang teguhlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berbaik sangkalah kepadaNya, serahkanlah perkaramu kepadaNya, janganlah anda putus asa dari rahmat, karunia dan kebaikanNya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menurunkan penyakit melainkan menurunkan juga obatnya. Anda harus mengambil segala sebab (untuk kesembuhan berobat,-pent). Teruslah berkonsultasi kepada para dokter spesialis dalam mengenal berbagai macam penyakit dan pengobatan.
Bacalah atas dirimu surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq, surah An-Nas
tiga kali. Meludahlah sedikit dikedua tanganmu setiap sekali, usaplah
mukamu dengan keduanya, dan bagian tubuhmu yang kamu bisa. Ulangilah
terus hal itu beberapa kali siang malam dan ketika mau tidur. Bacalah
pula atas dirimu surah Al-Fatihah di waktu kapan pun, siang dan malam
hari. Bacalah ayat Kursi ketika berbaring di tempat kasurmu untuk tidur.
Hal itu adalah ruqyah manusia untuk dirinya sendiri dan menjaganya dari
kejahatan.
Berdo’alah kepada Allah dengan do’a Al-Kurab, bacalah.
“Artinya : Tiada Ilah yang berhak diibdahi selain Allah yang
Mahaagung lagi Maha Penyantun. Tiada Ilah yang berhak diibadahi selain
Allah Penguasa Arsy yang besar. Tiada Ilah yang berhak diibadahi selain
Allah Rabb langit, Rabb bumi dan Rabb Arsy yang mulia”.[2]
Ruqyahlah pula diri anda sendiri dengan ruqyah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam maka bacalah, “Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah
penyakit, sembuhkanlah dia, hanya Engkau yang Maha Penyembuh, tidak ada
kesembuhan melainkan kesembuhan (dari)Mu, kesembuhan yang tidak
meninggalkan sakit” [3]. Hingga dzikir-dzikir, ruqyah dan do’a-do’a
lainnya yang disebutkan dalam kitab-kitab hadits, An-Nawawi
menyebutkannya dalam kitab Riyadh Ash-Shalihin dan kitab Al-Adzkar.
Adapun yang ada sebutkan tentang air zam-zam karena Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Air zam-zam adalah untuk sesuatu (niat)
yang diminum darinya”. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Majah dari
Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Ia adalah hadits hasan dan bersifat umum. Dan yang lebih shahih
darinya adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang air
zam-zam, “Sesungguhnya ia penuh berkah, ia adalah makanan yang
mengenyangkan dan penawar sakit” [4] Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu
Daud. Dan ini lafazh Abu Daud. Apabila anda menginginkan sedikir dari
air zam-zam itu, anda bisa berpesan kepada penduduk negerimu yang
berhaji agar ia membawa sedikit di saat ia kembali dari hajinya.
Semoga rahmat dan kesejahteraan Allah tercurah atas Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
[Fatawa Al-Ilaj bil Qur’an wa Sunnah Ar-Ruqa wa ma ya’taallaqu biha,
karya Syaikh bin Baz, Ibn Utsaimin, Al-Lajnah Ad-Da’imah, hal. 25-27]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il
Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia
Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Penerbit Darul Haq]
_________
Foote Note
[1]. Hadits Riwayat At-Tirmidzi, kitab Al-Hajj 963 dan ia berkata ‘Hasan Gharib’
[2]. Hadits Riwayat Bukhari, kitab Ad-Da’awat 6345, 6346, Muslim, kitab Adz-Dzikr wad Du’at 2730.
[3]. Hadits Riwayat Al-bukhari, kitab Ath-Thibb 5743, Muslim kitab As-Salam 2191
[4]. Hadits Riwayat Muslim, kitab Fadha’il Ash-Shahabah 2473 tanpa lafazh ‘penawar sakit’, ia ada di Musnad Abu Daud Ath-Thayalisi no 457.
_________
Foote Note
[1]. Hadits Riwayat At-Tirmidzi, kitab Al-Hajj 963 dan ia berkata ‘Hasan Gharib’
[2]. Hadits Riwayat Bukhari, kitab Ad-Da’awat 6345, 6346, Muslim, kitab Adz-Dzikr wad Du’at 2730.
[3]. Hadits Riwayat Al-bukhari, kitab Ath-Thibb 5743, Muslim kitab As-Salam 2191
[4]. Hadits Riwayat Muslim, kitab Fadha’il Ash-Shahabah 2473 tanpa lafazh ‘penawar sakit’, ia ada di Musnad Abu Daud Ath-Thayalisi no 457.
No comments:
Post a Comment